Kaca Mobil Dinas Edison ditemukan dalam kondisi pecah. Hal ini dinilai cukup berani karena mobil diparkir di rumah yang saat itu dalam keadaan ramai. "Saya dan bapak (Edison) baru pulang ke rumah sekitar pukul 16.30 WIB. Saat itu, keadaan di rumah terbilang ramai karena hari ini (4/6) setelah solat Ashar bapak dijadwalkan langsung ke bandara untuk menghadiri acara di Jakarta. setelah masuk ke rumah sebentar, bapak sempat langsung pergi ke Masjid untuk sholat Ashar. Usai sholat dan kembali ke rumah, kaca jendela belakang sebelah kanan mobil sudah dalam keadaan hancur dengan keadaan tergeletak di bawah," tutur Akhmad Indra, supir pribadi Edison  di kediaman Edison sekitar pukul 18.00 WIB kemarin.

Beruntung, kawanan bandit yang nekat itu belum berhasil membongkar seluruh mobil. Menurut pengakuan Akhmad yang sejak 2009 sudah menjadi supir pribadi Edison Taher, maling yang berhasil merusak kaca samping mobil tersebut, hanya berhasil membawa kabur tas miliknya. "Yang berhasil dibawa kabur adalah tas yang berisikan jeans satu buah, baju ganti 2 buah beserta 2 kotak cincin perak dan stainless dengan jumlah perkotaknya 35 buah. Jadi untuk total jumlah cincin yang berhasil dibawa itu 70 buah," cerita warga Pagar Awan yang berusia 33 tahun ini.

Saat kejadian, mobil dinas merek Nissan Grand Livina warna silver metalik tersebut, dalam keadaan terparkir di dalam pagar. Diakui Adit (anak Edison), pagar dan pintu rumah waktu itu dalam keadaan terbuka. "Pada saat kejadian, mama lagi bersiap untuk keberangkatan menemani papa ke Jakarta guna mengambil penghargaan Adiwiyata. Pagar dan pintu rumah memang dalam keadaan terbuka," urai puteri kedua Kadin Pendidikan Kota itu.